Kayangan Api, Wisata Api Abadi Bojonegoro Yang Tak Pernah Padam

Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Kabupaten bojonegoro ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban di Utara, Kabupaten Madiun, Ngawi dan Nganjuk disebelah selatan, Kabupaten Lamongan di sebelah timur dan kabupaten Blora Jawa Tengah di Barat. Perlu diketahui, bagian barat yang berbatasan langsung dengan Blora Jawa Tengah merupakan bagian dari area Blok Cepu, yang mana merupakan salah satu sumber minyak bumi terbesar yang ada di Indonesia.
Sumber foto www.terasjatim.com
Bojonegoro sebenarnya memiliki banyak tempat wisata, akan tetapi keberandaanya belum dikelola secara maksimal. Namun suatu saat nanti akan menjadi salah satu objek wisata yang menjadi tempat favorit untuk berwisata jika di kelola dengan baik. Tempat wisata di Bojonegoro ada yang berupa Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Religi, maupun Wisata Belanja. Tapi, yang paling menarik menurut kami adalah Wisata Kayangan Api.

Kayangan api adalah sebuah tempat wisata di bojonegoro yang menyuguhkan salah satu keajaiban alam berupa api yang tidak pernah padam sehingga api ini disebut sebagai api abadi.

Kayangan api ini berlokasi di desa kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, tepatnya di desa Sendangharjo kecamatan Ngasem. Api ini sebenarnya adalah perwujudan dari gas alam yang keluar secara terus menerus dan menyebabkan terjadinya api yang tidak pernah padam.

Selain wisata api abadi di kayangan api anda akan dapat menikmati sebuah wisata alam berupa pemandian air yang konon katanya bisa menyembuhkan segala penyakit. Air ini jika di lihat dari kejauhan akan nampak seperti air yang mendidih dan mengeluarkan bau busuk yang menusuk, akan tetapi ketika mendekat bau itu akan menghilang dan air yang nampak mendidih itu akan terasa sejuk dan dingin ketika di sentuh.

Menurut cerita, Kayangan Api adalah tempat bersemayamnya Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Pandhe berasal dari Kerajaan Majapahit. Di sebelah barat sumber api terdapat kubangan lumpur yang berbau belerang dan menurut kepercayaan saat itu Mbah Kriyo Kusumo masih beraktivitas sebagai pembuat alat-alat pertanian dan pusaka seperti keris, tombak, cundrik dan lain-lain.

Sumber Api, oleh masyarakat sekitarnya masih ada yang menganggap keramat dan menurut cerita, api tersebut hanya boleh diambil jika ada upacara penting seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, seperti upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengkubuwana X dan untuk mengambil api melalui suatu prasyarat yakni selamatan/wilujengan dan tayuban dengan menggunakan fending eling-eling, wani-wani dan gunungsari yang merupakan gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo. Oleh sebab itu ketika gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh waranggono tidak boleh ditemani oleh siapapun.

Bagaimana cara emenuju wisata Kayangan api?


Untuk menuju Lokasi wisata Kayangan Api dapat di tempuh dari Kota Bojonegoro arah selatan (Kira-kira 15Km), sesampainya di Pasar Kecamatan Dander belol ke kanan sudah banyak petunjuk menuju lokasi. Dijadikan sebagai obyek wisata alam dan dijadikan tempat untuk upacara penting yakni Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro, ruwatan masal dan Wisuda Waranggono.

Tempat wisata ini telah dibenahi dengan berbagai fasilitas seperti pendopo, tempat jajanan, jalan penghubung ke lokasi dan fasilitas lainnya. Lokasi kayangan api sangat baik untuk kegiatan sebagai lokasi wisata alam bebas (outbound). Dan pada hari-hari tertentu terutama pada hari Jum'at Pahing banyak orang berdatangan di lokasi tersebut untuk maksud tertentu seperti agar usahanya lancar, dapat jodoh, mendapat kedudukan dan bahkan ada yang ingin mendapat pusaka.

Acara tradisional masyarakat yang dilaksanakan adalah Nyadranan (bersih desa) sebagai perwujudan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Pengembangan wisata alam Kayangan Api diarahkan pada peningkatan prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi dan akomodasi yang memadai.
Bagaimana, apakah anda tertarik mengunjungi api abadi ini? Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.

0 Response to "Kayangan Api, Wisata Api Abadi Bojonegoro Yang Tak Pernah Padam"

Posting Komentar